Data yang Berbicara dan Bergerak



Musim penyeleksian pimpinan satu negara yang di Indonesia diberi nama Penyeleksian Umum atau Acara pesta Demokrasi, dan jika di negaranya Paman Trump yang saat ini melakukan perhitungan suara, disebutkan Election Day, umumnya sebagian besar mata terkonsentrasi ke beberapa angka yang bergerak secara digital. Tapi, pusing sangat menyaksikan beberapa angka, mending jika beberapa angka itu memberikan jumlah uang yang akan masuk di dompet pengamat.


Jaman saat ini sudah seharusnya lebih hebat. Saksikan diagram yang bergerak dong!


Koq dapat bergerak? Bergerak yang saya tujuan di sini ialah diagramnya dapat beralih-alih bergantung data yang masuk. Masih ada data dibalik penampilan yang mungkin berbentuk diagram per daerah atau per nama calon.


Diagram yang memberikan keseluruhan penghitungan yang dari beberapa data detil yang angkanya berbeda. Dapat naik atau turun. Turun sebab kemungkinan ada revisi hingga data menyusut, atau juga bisa turun sebab prosentasenya menyusut dibanding data keseluruhnya. Bergantung bagaimana data itu dihidangkan.


Bagaimana data dapat bergerak turun naik, melebar, mengecil? Sebab inputan datanya real time. Atau demikian diinput, masuk di database, mekanisme langsung hitung/mengolah dan tampilkannya berbentuk dasbor, diagram.


Jadi mekanisme yang real time dengan bahasa pemula kurang lebih tujuannya ialah mekanismenya langsung tersambung ke database, yakni tempat penampungan data. Di satu segi ada data masuk, di lain sisi ada yang membaca, mengolah, dan tampilkan. Dan semua dikerjakan di saat bertepatan, yang paling-paling berlainan waktu perhitungan detik saja.


Langkah tampilkan hasil pemrosesan data juga berbagai macam. Selaku contoh, data hasil penghitungan suara pemilu, terbagus diperlihatkan berbentuk dasbor, diagram per daerah, per calon, hingga yang menyaksikan bisa mengambil langsung simpulan dan tahu apakah yang sedang berlangsung tak perlu memutar otak mengartikan data.


Jaman dahulu, tampilkan data kemungkinan cuma berbentuk laporan-laporan hasil perhitungan berbentuk beberapa angka saja. Saat ini IT telah semakin maju, bisa membuat dasbor dengan bahan landasan data yang lebih detil. Jadi data dapat disaksikan berbentuk simpulan dan simpulan itu bisa ditunjukkan dengan bukti yang berbentuk data.


keunggulan dalam fitur slot progresif Orang jaman saat ini condong lebih memercayakan apa yang nampak (visual). Jika dapat cukup dengan melirik computer, orang bisa langsung mengaitkan suatu hal tak perlu membelalakan mata membaca beberapa data di komputernya.


Benar-benar tuntutannya semacam itu, seluruh dituntut serba cepat. Bahkan juga terkadang, tiada membaca, seorang berlagak laris seperti orang yang mengetahui segala hal, berbicara seperti seorang pakar. Terkadang malahan informasi hoaks itu berawal dari beberapa orang semacam itu.


Mungkin saja tuntutan kerjanya benar-benar semacam itu. Untungnya dengan perkembangan Tehnologi Info keperluan itu bisa disanggupi. Tentu saja dengan kontribusi beberapa pakar.


Berikut contoh penampilan hasil Pemilu AS yang lagi hangat, yang saya mengambil dari NPR.org


Berdasarkan penjelasan, apa yang tampil pada diagram itu, ialah data dari negara sisi yang telah mengumumkan juara atau minimal telah usai hitung minimum 50% dari perkiraan suara.


Bermakna mungkin ada negara sisi yang belum tampil dalam diagram. Dan data yang ada juga akan beralih-alih. Berikut hasil contoh pemrosesan dari data yang bergerak.


Datanya masih akan berbeda dan tidak dapat diambil kesimpulan siapa juaranya, tetapi minimal penonton bisa mengenali prediksi keadaan sekarang ini cukup dengan menyaksikan gambar.


Warna biru sebagai wakil suara untuk Biden, biru muda beda tipis di antara Biden dan Trump tapi semakin banyak suara untuk Biden. Warna pink berarti beda tipis di antara Biden dan Trump tapi semakin banyak suara untuk Trump, sedang warna merah merepresentasikan suara untuk Trump yang semakin banyak dibandingkan rivalnya.


Kenapa ada garis putus-putus yang pisahkan di antara warna biru dan merah? Jika disaksikan data detilnya yang tampil saat cursor ditujukan ke bulatan yang ada di atas garis itu, angkanya memberikan angka yang serupa atau hampir sama di antara suara untuk Biden dan Trump, tapi masihlah ada angka yang bukan punya ke-2 nya.


Penampilan ini cukup "eye catching" dan gampang dibaca dan dipahami. Diatasnya ada beberapa angka yang dicatat cukup besar dengan warna biru, hitam, dan merah. Biru sebagai wakil Biden, hitam sebagai wakil suara yang belum masuk, merah untuk Trump.


Diagram bisa juga disaksikan berbentuk lainnya, misalkan berdasar geografis. Tapi sumber datanya pasti sama. Cuman wujud diagramnya saja yang dibikin dalam bermacam-macam.


Lepas dari contoh yang saya mengambil, yakni mengenai penampilan dasbor pilpres Amerika, mudah-mudahan di Indonesia juga info bisa dihidangkan berdasar data yang betul, dan penampilan yang gampang dipahami, supaya yang menyaksikan tidak salah membaca dan mengaitkan karena sangat begitu keburu-burunya.


Mahfum saat ini serba digital dan rutinitas manusia dalam cari info, bisa saja, semakin banyak dengan berseluncur di internet, di mana sumber infonya kebanyakan, hingga membuat kecondongan untuk membaca segera. Silahkan berbicara dengan data tak perlu pusing dengan data. (VRGultom)

Postingan populer dari blog ini

I informed my supervisor, ‘Hey, through completion of the month, I need to shift

Anecdotal profiles such as this have actually

Psychologist Ursula Voss at Germany's Goethe College Frankfurt as well as